Gambar Sampul Penjaskes · BAB V KEBUGARAN JASMANI
Penjaskes · BAB V KEBUGARAN JASMANI
Roji dan Eva Yulianti

24/08/2021 10:36:10

SMP 8 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi bab ini peserta didik

diharapkan memiliki pengetahuan dan mampu

memperaktikan keterampian latihan kebugaran

(kekuatan daya tahan, kelentukan, kelincahan, tes

pengukuran kebugaran ) serta menunjukan prilaku

kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbe-

daan, disiplin, dan toleransi

Kata Kunci

Kebugaran, komponen kebugaran, kekuatan

dan dayatahan , kelenturan, kelincahan, bentuk

latihan, pengukuran kebugaran

Kebugaran Jasmani

A.

Pembelajaran

Aktivitas Kebugaran Jasmani

Kesegaran jasmani (

physical fitness

) merupakan salah satu aspek fisik dari

kesegaran menyeluruh (

total fitness

). Kesegaran jasmani memberikan kesanggupan

kepada seseorang untuk melakukan pekerjaan produktif sehari-hari tanpa adanya

kelelahan berlebihan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu

senggangnya dengan baik maupun melakukan pekerjaan yang mendadak.

Bab V

Kebugaran Jasmani

Peta Konsep

Konsep Kebugaran

Jasmani

a.

Pemahaman ko

nsep

kebugaran

b.

Pemahaman

konsepkekuatan dan

daya tahan otot

c.

Pemahaman

konsepkelenturan dan

kelincahan

d.

Pemahaman

konepkekuatan dan

daya tahan jantung

serta paru-paru

e.

Pemahaman ko

nsep

frekuensi latihan

Bentuk Latihan

Kekuatan dan

Daya Tahan

a.

Kekuatan dan

daya tahan otot

b.

Kekuatan dan

daya tahan otot

jantung serta

paru-paru

Pengukuran

kebugaran

a. Tes lari 50 meter

a. Tes gantung

angkat

tubuh (putra)

b. Tes gantung sikut

tekuk (putri)

c. Tes baring duduk

60 detik

d. Loncat tegak

e. Lari 1000 meter

Bentuk Latihan

Kelentukan dan

Kelincahan

a. Kelentukan

otot kaki dan

punggang

b. Kelincahan otot

kaki

Kelas VIII SMP/MTs

194

Sehubungan dengan kebugaran jasmani, ada beberapa faktor yang perlu diketahui.

Faktor-faktor ini dianggap dapat memengaruhi kesegaran jasmani seseorang. Faktor-

faktor tersebut adalah sebagai berikut.

Masalah kesehatan, seperti keadaan kesehatan, penyakit menular dan menahun.

Masalah

gizi, seperti kurang protein, kalori, gizi rendah dan gizi yang tidak

memadai.

Masalah

latihan fisik, seperti usia mulai latihan, frekuensi latihan per minggu,

intensitas latihan, dan volume latihan.

Masalah faktor keturunan, seperti

anthr

opometri

dan kelainan bawaan.

Seseorang dapat dikatakan memiliki kebugaran jika mempunyai ciri

(a)

daya tahan

jantung/peredaran darah dan paruparu,

(b)

kemampua

n adaptasi biokimia, seperti: jumlah enzym-enzym dalam darah

dan konsentrasi asam laktat dalam plasma darah,

(c)

bentuk tubuh,

(d)

kekuatan o

tot,

(e)

tenaga led

ak otot,

(f)

daya tahan

otot,

(g)

kecepatan,

(h)

kelincahan,

(i)

kelentukan,

(j)

kecepatan

reaksi, dan

(k)

koordinasi.

Untuk mencapai kebugaran jasmani yang baik, peserta didik perlu mengetahui

beberapa hal berikut agar latihan yang dilakukan benar–benar bermanfaat untuk

dirinya.

a.

Jenis Latiha

n

Jenis latihan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Namun, untuk

mendapatkan kesegaran fisik seutuhnya, komponen-komponen kesegaran jasmani

harus dilatih secara seimbang. Selain itu, pilihlah jenis latihan yang mudah dan

murah, seperti lari/jogging dan jalan kaki.

b. Volume Latihan

Berlatih kesegaran jasmani, selain atlet, diperlukan waktu minimal 20 menit, tidak

termasuk waktu untuk pemanasan atau pendinginan.

c. Frekuensi Latihan

Untuk mencapai kesegaran jasmani yang diinginkan, latihan sebaiknya lebih

sering dilakukan. Latihan 5 kali seminggu tentunya memberikan efek lebih baik

daripada latihan 2 kali seminggunya. Untuk seseorang selain atlet, latihan 3

kali seminggu dirasakan cukup. Meskipun demikian, latihan 4 kali atau 5 kali

seminggu memberikan hasil sedikit lebih baik.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

195

d. Intensitas Latihan

Untuk menentukan intensitas latihan, khususnya untuk perkembangan daya tahan

kordiovaskuler, dapat diterapkan Teori Katch dan Meardle.

Mula-mula hitung frekuensi Denyut Nadi Maksimal (DNM) dengan rumus.

B.

Konsep Kekuatan dan Daya

Tahan Otot

Kekuatan otot adalah kemampuan sekelompok otot melawan beban dalam suatu

usaha, misalnya kemampuan otot lengan mengangkat kursi, sedang daya tahan otot

adalah kemampuan sekelompok otot melakukan serangkaian kerja dalam waktu lama,

misalnya kemampuan otot lengan dan tungkai untuk memindahkan kursi dari satu

tempat ke tempat lain dalam jangka waktu yang lama. Ciri latihan untuk kekuatan

otot digunakan beban berat dengan ulangan sedikit, sedangkan untuk daya tahan otot

digunakan beban ringan dengan ulangan banyak. Takaran latihan untuk meningkatkan

kekuatan dan daya tahan otot diperlukan frekuensi latihan 3 kali/minggu, dengan

intensitas daya tahan 70% dan kekuatan 80 — 100%).

C.

Konsep Kelenturan Persendian

Kelenturan persendian adalah kemampuan persendian untuk bergerak secara luas

menurut bidang geraknya. Ciri latihan untuk kelenturan persendian, gerak meregang

persendian dan mengukur otot hingga batas tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Takaran latihannya adalah sebagai berikut.

1. Frekuensi latihan dapat dilakukan setiap hari.

2. Intensitas merupakan batas rasa nyeri. Artinya, pada saat meregang persendian,

akan terjadi reaksi tubuh berupa tegangan otot. Jika diteruskan, akan terasa

nyaman. Oleh karena itu, intensitas yang dianjurkan untuk kelenturan adalah pada

batas akhir tegangan otot dan batas awal munculnya rasa nyeri.

Untuk menentukan DNM seorang siswa yang berumur 13 tahun dapat

menggunakan rumus berikut.

DNM = 220 – umur = 220 – 13 = 207

Jadi, nadi maksimal siswa yang berumur 13 tahun adalah 207 denyut nadi

per menit.

Selanjutnya, ukur tekanan intensitas latihannya. Untuk latihan, seseorang

selain atlet sekitar 70-85% dari 100% dengan lama latihan 20-30 menit.

Jadi, jika digunakan intensitas yang 70%, denyut nadi maksimalnya adalah:

DNM = 220 – umur x 70% = 220 – 13 x 70% = 207 x 70/100 = 145 denyut

nadi per menit

DNM = 220 – UMUR

Kelas VIII SMP/MTs

196

3. Durasi

(time)

waktu yang diperlukan untuk peregangan bergantung pada ukuran

persendian, biasanya berkisar 4 — 30 detik dan dilakukan 1 — 3 x ulangan untuk

setiap persendian.

D.

Konsep Daya

Tahan Paru-Paru dan Jantung

Daya tahan paru dan jantung adalah kemampuan fungsional paru dan jantung

menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu yang lama. Kualitas daya tahan paru

dan jantung dinyatakan dengan VO

2

max, yakni banyak oksigen maksimal yang dapat

dikonsumsi dalam satuan Ml/Kg BB/menit. Ciri latihan untuk daya tahan paru-paru

dan jantung, geraknya melibatkan otot-otot besar, model latihannya seperti berjalan

dan berlari, gerakannya kontinu-ritmis, model latihannya seperti bersepeda atau

jogging

dengan kecepatan tertentu. Olahraga permainan (voli, tenis atau bulutangkis),

tetap kurang dianjurkan, dan sifat gerakannya aerobik, yakni gerakan yang dilakukan

pada intensitas sedang dan diukur dengan kenaikan detak jantung latihannya, seperti

lari dengan kecepatan sedang. Adapun takaran latihannya, sebagai berikut .

1.

Frekuensi untuk mendapat

kebugaran paru dan jantung, latihan dilakukan secara

teratur 3 — 5 kali/minggu

2.

Intensitas,

75 — 85% dari detak jantung maksimal. Durasi setiap berlatih

dilakukan selama 20 — 60 menit tanpa berhenti.

E.

Bentuk

Aktivitas Latihan Kekuatan dan

Daya Tahan

Dalam melakukan bentuk latihan kekuatan dapat dilakukan tiga prinsip dasar,

yaitu : 1) bergerak

(move)

, yaitu rangkaian gerak dinamis yang dilakukan secara

berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu, seperti:

jogging

, senam aerobik,

bersepeda, berenang dan lain-lain, 2) mengangkat

(lift)

, rangkaian gerak melawan

beban, seperti: mengangkat, mendorong, menarik beban baik berat tubuh sendiri

maupun beban dari suatu benda, seperti:

dambel

,

barbell

, bola

medicine

dan lain-

lain, yang model latihannya seperti:

weight training

, kalestenik (

push-up, backup,

chin-up, sit-up

dan lain-lain, dan 3) meregang

(stretch)

, rangkaian gerak mengulur

otot dan meregang persendian, jenis latihan ini sangat berguna untuk meningkatkan

kelenturan persendian dan kelenturan otot. Berikut bentuk-bentuk latihannya .

Pembelajaran aktivitas kebugaran jasmani pada semester 2 ini merupakan

kelanjutan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan pada semester 1.

Oleh karena itu, materi yang telah dipelajari di semester 1 dapat dijadikan sebagai

penguatan pada semester 2, hingga peserta didik dapat meningkatkan kebugaran

dan memperkaya gerakan dalam aktivitas kebugaran, dengan materi pokok sebagai

berikut.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

197

1.

Kekuatan dan Daya

Tahan Otot Lengan, Dada dan Bahu,

dengan

Push Up

a.

Aktivitas Push-Up

dengan Tumpuan Kedua Lutut dan Tangan, Dilanjutkan

dengan Tumpuan Kedua Ujung Telapak Kaki dan Kedua Tangan

Tahapan Pembelajaran

(1) Persiapan: posisi awal

telungkup bertumpu

dengan kedua tangan

dan kedua lutut, badan

lurus, pandangan ke

depan.

(Lihat Gambar

5.1

).

(2) Pelaksanaan: gerakan

pertama, tekuk kedua

sikut ke samping hing-

ga badan dan dada turun menyentuh lantai (matras), gerakan kedua, lurus-

kan kembali kedua sikut hingga badan dan dada terangkat dari matras, laku-

kan seterusnya.

b.

Aktivitas

Push-up

dengan Tumpuan Kedua Ujung Telapak dan Lengan

Posisi Dilebarkan

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

posisi awal telungkup bertumpu dengan kedua tangan dan kedua

ujung kaki, badan lurus, pandangan ke depan. (Lihat Gambar 5.2)

(2)

Pelaksanaan: gerakan pertama

,

tekuk kedua sikut ke samping hingga badan

dan

dada turun menyentuh lantai (matras), gerakan kedua

,

luruskan kembali

kedua sikut hingga badan dan dada terangkat dari matras, lakukan seterusnya,

badan dan tungkai lurus, pandangan ke depan

.

Tu

run

Naik

Gambar 5.1 Push-up dengan tumpuan kedua lutut dan tangan

Gambar 5.2

Push-up

dengan tumpuan kedua ujung telapak dan lengan posisi dilebarkan.

Kelas VIII SMP/MTs

198

c.

Aktivitas

Push-up

dengan Tumpuan Kedua Ujung Telapak dan Lengan

Posisi Pinggul Ditinggikan

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

posisi awal

telungkup bertumpu

dengan kedua tangan dan

kedua ujung kaki, badan

lurus, pandangan ke depan.

(Lihat Gambar 5.3).

(2)

Pelaksanaan:

gerakan

pertama

,

tekuk kedua sikut

ke samping hingga dada

turun menyentuh lantai

(matras), gerakan kedua

,

luruskan kembali kedua

siku hingga dada terangkat dari matras, lakukan seterusnya.

2.

Kekuatan dan Daya

Totot Perut

a.

Aktivitas Mengangkat Punggung dan Bahu dari

Lantai, dengan Sikap

Kedua Lutut Ditekuk Rapat (

Crunch Biasa)

Tahapan Pemebelajaran

(1)

Persiapan:

posisi awal

telentang, kedua tangan di

belakang kepala dan kedua

lutut ditekuk rapat , panda-

ngan ke depan arah lutut.

(Lihat Gambar: 5.4)

(2)

Pelaksanaan: gerakan per

-

tama

,

angkat punggung dan

bahu dari lantai (matras),

gerakan kedua

,

turunkan

kembali punggung dan

bahu ke matras, lakukan seterusnya.

Gambar 5.3

Push-up

dengan tumpuan kedua ujung telapak dan lengan

posisi pinggul ditinggikan

Gambar 5.4

Mengangkat punggung dan bahu dari lantai, dengan

sikap kedua lutut ditekuk rapat.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

199

b.

Aktivitas Mengangkat Kedua Lutut Mendekati Dada,

Sehingga Pinggul

Terangkat dari Lantai (

Crunch

Terbalik)

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

posisi awal

telentang, kedua tangan di

belakang kepala dan kedua

lutut ditekuk rapat, pandangan

ke depan. (Lihat Gambar 5.3).

(2)

Pelaksanaan:

mengangkat

kedua lutut mendekati dada,

sehingga pinggul terangkat dari

lantai (matras), gerakan kedua,

lturunkan kembali sehingga

pinggul dan kaki turun ke

lantai atau matras, lakukan

seterusnya.

c.

Aktivitas

Gerak Kedua Tangan Seolah-Olah Menarik Tali, Hingga Pundak

Terangkat Dari Lantai.

Crunch

Menarik Tali)

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

posisi awal

telentang, kedua tangan di

depan atas badan dan kedua

lutut ditekuk rapat, pandangan

ke depan. (Lihat Gambar 5.6)

(2)

Pelaksanaan: kedua tangan

seolah-olah menarik tali,

hingga pundak terangkat dari

lantai

(matras), gerakan kedua,

lturunkan kembali sehingga

pundak turun ke lantai atau

matras, lakukan seterusnya.

3.

Kekuatan dan Daya

Tahan Otot Punggung

a.

Aktivitas Ekstensi Punggung dari Sikap

Telungkup, Kedua Lengan Lurus

di Samping Badan, dan Dada Terangkat Dari Lantai

Gambar 5.7 Ekstensi punggung dari sikap telungkup.

Gambar 5.5

Mengangkat kedua lutut mendekati dada, sehingga

pinggul terangkat dari lantai.

Gambar 5.6

Gerak kedua tangan seolah-olah menarik tali,

hingga pundak terangkat dari lantai.

Kelas VIII SMP/MTs

200

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

posisi awal telungkup, kedua lengan lurus di samping badan, dan

kedua kaki lurus ke belakang, pandangan ke depan. (Lihat Gambar 5.7).

(2)

Pelaksanaan:

gerakan pertama

,

angkat dada ke atas dari lantai atau matras

hingga pinggang melenting, gerakan kedua

,

turunkan kembali dada ke lantai

atau matras, lakukan seterusnya.

b.

Aktivitas Ekstensi

Punggung dari Sikap Telungkup dengan Kedua Lengan

Menarik Meraih Bola di Depannya, Hingga Dada Terangkat dari Lantai

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

posisi awal telungkup,

kedua lengan lurus di depan

badan, badan

dan

kedua kaki

lurus ke belakang, pandangan

ke depan. (Lihat gambar 5.8).

(2)

Pelaksanaan:

gerakan pertama

,

raih bola di atas depan yang

dipegang teman hingga

dada terangkat ke atas dari

lantai atau matras, pinggang

melenting, gerakan kedua

,

turunkan kembali dada ke

lantai atau matras, kedua

lengan lurus ke depan, lakukan seterusnya secara bergantian dengan teman.

c.

Aktivitas Ekstensi

Punggung dari Sikap Telungkup dengan Kedua Lengan

Menangkap Bola yang Dilambung Oleh Teman dari Depan, Hingga Dada

Terangkat dari Lantai Saat Menangkap Bola

Tahapan Permainan

(1)

Persiapan:

posisi awal telung

-

kup, kedua lengan lurus di

depan, badan dan kedua kaki

lurus ke belakang, pandangan

ke depan. (Lihat Gambar 5.9).

(2)

Pelaksanaan:

gerakan pertama,

tangkap bola di atas depan

yang dilambung hingga dada

terangkat ke atas dari lantai atau

matras, pinggang melenting,

gerakan kedua,

turunkan

kembali dada ke lantai atau

matras, kedua lengan lurus ke depan sambil memegang bola, gerakan ketiga

lambungkan bola kea arah teman bersamaan dada terangkat dari lantai atau

matras hingga pinggang melenting, lakukan seterusnya secara bergantian

dengan teman.

Gambar 5.8 Ekstensi punggung dari sikap telungkup

dengan kedua lengan menarik meraih bola di depannya

Gambar 5.9

Ekstensi punggung dari sikap telungkup dengan

kedua lengan menangkap bola yang dilambung oleh

teman dari depan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

201

1.

Kekuatan dan Daya

Tahan Anggota Badan Bagian Bawah

a.

Aktivitas

Naik Turun Bangku (Boks) dengan

Cara Kaki Satu Per Satu Naik dan Turun

Bangku

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

berdiri tegap di depan boks,

ketinggian box ± 10-15 cm, kedua lengan

di samping badan, pandangan ke depan.

(Lihat Gambar 5.10).

(2)

Pelaksanaan: gerakan pertama,

naikkan

kaki kiri ke atas boks disusul kaki kanan,

gerakan kedua, turunkan kembali kaki kiri

ke lantai atau matras disusul kaki kanan,

lakukan seterusnya.

b.

Aktivitas

Naik Turun Bangku (

Boks

)

dengan Menggunakan Kaki Satu

Per Satu Sambil Kedua Memegang

Bola di Atas Kepala

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

berdiri tegap didepan

boks, ketinggian boks ± 10-15 cm,

kedua lengan memegang bola di

atas kepala, pandangan ke depan.

(Lihat Gambar 5.11).

(2)

Pelaksanaan: gerakan

pertama,

naikkan kaki kiri ke atas boks

dsusul kaki kanan, gerakan kedua,

turunkan kaki kiri ke lantai atau

matras disusul kaki kanan, lakukan

seterusnya.

Gambar 5.10 Naik turun bangku

(boks) dengan cara kaki satu persatu

naik dan turun bangku

1

2

Gambar 5.11

Naik turun tanggga (boks) dengan menggunakan

kaki satu persatu sambll kedua memegang bola di

atas kepala

1

2

Kelas VIII SMP/MTs

202

c.

Aktivitas

Naik Turun Bangku (Boks) dengan Melompat Menggunakan

Kedua Kaki

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

berdiri tegap di

depan boks, ketinggian boks

± 10-15 cm, kedua lengan di

belakang kepala, pandangan ke

depan. (Lihat Gambar 5.12).

(2)

Pelaksanaan:

gerakan pertama,

lompat dengan kedua kaki atas

boks dan mendarat di atasnya,

gerakan kedua, melompat

kembali dengan kedua kaki ke

lantai atau matras saat mendarat

di atas boks maupun matras

kedua lutut mengeper dan badan

tegap, lakukan seterusnya.

F.

Bentuk Latihan Kelincahan

Anggota

Badan Bagian Bawah

a.

Aktivitas Bermain Lompat Ban Dilakukan Berkelompok

T

ahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

berdiri menghadap arah gerakan lingkaran, simpai atau ban luar

mobil, dipasang zig-zag, pandangan ke depan. (Lihat Gambar 5.13a dan

5.13b)

(2)

Pelaksanaan: lakukan

gerak melompat menggunakan kaki satu per satu ke

dalam lingkaran ban, pendaratan menggunakan kedua telapak kaki bagian

depan, dan saat mendarat kedua lutut mengeper, badan tegak, pandangan ke

depan, lakukan seterusnya. Fokus pada gerak zig-zag.

Gambar 5.12

Naik turun bangku (boks) dengan melompat

menggunakan kedua kaki.

1

2

Gambar 5.13a

Gerak melompat menggunakan kaki satu persatu ke dalam lingkaran badan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

203

b.

Aktivitas Bermain Melompat Bangku Panjang Dilakukan Berkelompok

T

ahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

berdiri meng-hadap arah gerakan, kedua lengan di samping

badan, pandangan ke depan menghadap bangku ± 3-4 buah, dan jarak

antarbangku ± 1 meter. (Lihat Gambar 5.14).

(2)

Pelaksanaan: lakukan

gerak melompat dan melangkah melalui atas bangku,

dan saat mendarat lutut mengeper, badan tegak, pandangan ke depan,

lakukan seterusnya.

c.

Aktivitas Bermain Melom

pat Bangku Panjang Posisi Menyamping

Dilakukan Berkelompok

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

berdiri menghadap arah gerakan, kedua lengan di samping badan,

pandangan ke depan menyamping bangku ± 3-4 buah. (Lihat Gambar 5.15).

Gambar 5.13b Bermain melompat bangku panjang dilakukan berkelompok

Gambar 5.13b Bermain melompat bangku panjang dilakukan berkelompok

Kelas VIII SMP/MTs

204

(2)

Pelaksanaan: gerakan

tahap pertama, melompat dengan kedua kaki ke atas

bangku dan mendarat di atas bangku lalu melompat lagi ke bawah kursi atau

lantai, dan saat mendarat kedua lutut mengeper, badan tegak, pandangan ke

depan, lakukan seterusnya, untuk gerakan tahap kedua, melompat zigzag

melewati atas bangku dan mendarat di bawah samping bangku, dan saat

mendarat kedua lutut mengeper, badan tegak, pandangan ke depan, lakukan

seterusnya.

G.

Bentuk Latihan Kelenturan

1.

Kelenturan Otot Kaki

a.

Aktivitas Meluruskan Kedua Kaki Sambil Duduk

Saling Menarik Handuk

Berpasangan, Dilakukan 2 X 8 Hitungan

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan: duduk ber

hadapan kedua kaki lurus dan kedua telapak kaki saling

menempel (rapat), kedua lengan lurus saling memegang handuk, panda-ngan

ke depan lurus. (Lihat Gambar: 5.16).

(2)

Pelaksanaan

: lakukan ge

rak

an

saling menarik handuk, kedua lengan lurus,

kedua kaki dan lututnya lurus.

Gambar 5.15

Bermain melompat bangku panjang posisi menyamping dilakukan berkelompok

Gambar 5.16Meluruskan kedua kaki sambil duduk saling menarik

handuk berpasangan.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

205

b.

Aktivitas Meluruskan Kedua

Kaki Sambil Duduk Saling Menarik Kedua

Tangan Berpasangan, Dilakukan 2 X 8 Hitungan

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan: duduk berhadapan

kedua kaki dibuka ke samping

lurus dan kedua telapak kaki

saling menempel (rapat), kedua

lengan lurus saling memegang

jari tangan, pandangan ke depan

lurus.

(Lihat Gambar: 5.17).

(2)

Pelaksanaan: lakukan gerakan

saling menarik lengan, kedua

lengan lurus, kedua kaki dan

lututnya lurus

2.

Kelenturan Otot Punggung

a.

Aktivitas

Menopang Pinggul dan Posisi Tidur Telentang Menggunakan

Kedua Tangan Hingga Pinggang Melenting, Lakukan Berulang-Ulang

Turun Naik (8X Hitungan)

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

duduk telentang,

kedua lutut kaki ditekuk, kedua

tangan di samping memegang

pinggang, pandangan ke

depan lurus. (Lihat Gambar:

5.18)

(2)

Pelaksanaan: angkat pinggang

ke atas hingga melenting

,

kedua tangan menopang

pinggang, bahu, pundak, dan kedua kaki sebagai tumpuan.

Gambar 5.17

Meluruskan kedua kaki sambil duduk saling

menarik kedua tangan berpasangan.

Gambar 5.18

Menopang pinggul dan posisi tidur telentang

menggunakan kedua tangan hingga pinggang

melenting

Kelas VIII SMP/MTs

206

b.

Aktivitas Melentingkan Pinggang Dan Posisi

Tidur Telentang Menggunakan

Tumpuan Kedua Tangan Dan Kaki, Lakukan Berulang-Ulang Turun Naik

(8X Hitungan)

Tahapan Pembelajaran

(1)

Persiapan:

duduk telentang,

kedua lutut kaki ditekuk, kedua

tangan di samping telinga,

pandangan ke depan lurus.

(lihat Gambar: 5.19.

(2)

Pelaksanaan: angkat

pinggang

ke atas hingga melenting

bersamaan kedua tangan dan

kaki diluruskan, pandangan ke

depan.

Gambar 5.19 Melentingkan pinggang dan posisi

tidur telentang menggunakan tumpuan kedua tangan

dan kaki.

1

2

Berikut bentuk

sircuit trainning

sederhana yang bisa dilakukan di sekolah,

tanda panah menunjukkan arah gerak berlari setelah melakukan gerakan

Kekuatan & Daya

Tahan Otot Punggung

Kekuatan & Daya

Tahan Otot Tangan

Kekuatan & Daya

Tahan Otot Perut

Kekuatan Otot Kaki

Pos II

Pos III

Pos IV

Pos

I

Pos V

Kelenturan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

207

Dalam pembelajaran dapat dilakukan pemberian skor, baik yang dilakukan

sesama teman (

peer assessment

) atau diri sendiri (

self assessment

), dengan aspek

yang diamati sebagai berikut:

(1) Bekerja sama saat belajar kebugaran (2) Dapat melakukan gerak latihan,

kekuatan dan daya tahan, (3) Dapat melakukan gerak kelenturan, (4) Dapat melaku

-

kan gerakan kelincahan, (6) Bertanggung jawab.

Dengan kriteria sebagai berikut:

(a)

4 = selalu,

apabila selalu melakukan sesuai gerakan.

(b)

3 = sering, apabila sering melakukan

sesuai gerakan dan kadang-kadang

tidak melakukan.

(c)

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan

dan sering tidak

melakukan.

(d)

1 = tidak p

ernah, apabila tidak pernah melakukan.

Contoh

No

Nama

Peserta

Didik

Aspek yang diamati

JmL.

Skor

Ket.

Kerjasama

saat berlari

Dapat

melakukan

gerakan

kekuatan

dan daya

tahan

Dapat

melakukan

gerak kel-

enturan

Dapat

melaku-

kan gerak

kelincahan

Bertang

gung jawab

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

A

v

v

v

v

v

17

Baik

Sekali

2

B

3

C

4

D

5

E

6

F

Jumlah Skor

Maks = 20

Petunjuk Penskoran :

Kamu akan memperoleh nilai :

Baik Sekali

: apabila

memperoleh skor 16 - 24

Baik

: apabila

memperoleh skor 11 - 15

Cukup

: apabila

memperoleh skor 7 - 10

Kurang

: apabila

memperoleh skor 1 – 6

Kelas VIII SMP/MTs

208

H.

Melakukan

Aktivitas Pengukuran Kebugaran

Petunjuk Pelaksanaan Tes

1. Lari 50 meter

a.

T

es ini bertujuan untuk mengukur kecepatan

b.

Alat dan fasilitas:

1) Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 50 meter, dan

masih mempunyai lintasan lanjutan, Bendera start, 2) Peluit, 3) Tiang pancang,

4) Stopwatch, 5) Serbuk kapur, 6) Formulir, 7) Alat tulis

c.

Petugas tes: 1) Juru keberangkatan, 2) Pengukur waktu merangkap pencatat

hasil

d.

Pelaksanaan:

1)

Sikap permulaan: peserta berdiri di belakang garis

start

.

2)

Gerakan: a) pada aba-aba

“Slap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap

untuk Iari , b) pada aba~aba “Ya” peserta Iari secepat mungkin menuju garis

finish, menempuh jarak 50 meter.

3)

Lari masih bisa diulang apabila:

(a) pelari mencuri start, (b) pelari tidak me-

lewati garis finish, (c) pelari terganggu dengan pelari yang lain.

4)

Pengukuran

waktu: pengukuran waktu dilakukan dan saat bendera diangkat

sampai pelari melintasi garis finish.

e.

Pencatat hasil

1)

Hasil yang dicatat

adatah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh

jarak 50 meter, dalam satuan waktu detik.

2)

W

aktu dicatat satu angka di belakang koma.

2.

T

es Gantung Angkat Tubuh Untuk Putera dan Tes Gantung Siku Tekuk

untuk Putri.

a.

T

es gantung angkat tubuh 60 detik untuk putera:

1)

T

ujuan: tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot tengan

dan otot bahu

2)

Alat

dan fasilitas: (a) Lantai rata dan bersih, (b) palang tunggal yang dapat

diatur tinggi rendahnya sesuai dengan peserta. (c) stopwatch, (d) serbuk

kapur atau magnesium karbonat, (e) alat tulis.

3)

Petugas tes: (a) pengamat

waktu, (b) penghitung gerakan merangkap pencatat

hasil

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

209

4)

Pelaksanaan:

(a) sikap permulaan : peserta berdiri di bawah palang tunggal

Kedua tangan berpegangan pada palang selebar bahu. Pegangan telapak

tangan menghadap ke arah letak kepala.

5)

Gerakan:

(a) mengangkat tubuh dengan membengkokan kedua lengan,

sehingga dagu menyentuh atau berada di atas palang tunggal, kémudian

kembali ke sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali, (b) selama

melakukan gerakan, mulai dari kepala sampai ujung kaki tetap merupakan

satu garis lurus, (c) gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat,

sebanyak mungkin, selama 60 detik.

6)

Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila; (a) pada waktu

mengangkat badan ada gerakan mengayun, (b) pada waktu mengangkat badan

posisi dagu lebih

rendah dari palang tunggal dan; (c) pada waktu kembali ke

sikap permulaan kedua lengan tidak lurus.

7)

Pencatatan

hasil: (a) yang dihitung adalah angkatan yang diIakukan dengan

sempurna, (b) yang dicatat adalah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat

dilakukan dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik, (c) peserta

yang tidak mampu melakukan tes angkatan tubuh ini, walaupun telah

berusaha, diberi nilai 0 (nol).

b.

Tes gantung siku tekuk, untuk putri

1)

T

ujuan: tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan

dan otot bahu.

2)

Alat

dan fasilitas terdiri dari: (a) lantai rata dan bersih, (b) palang tunggal

yang dapat diatur tinggi rendahnya sesuai dengan peserta. (c) stopwatch, (d)

serbuk kapur atau magnesium karbonat, (e) alat tulis.

3)

Petugas tes: pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

4)

Pelaksanaan:

Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas

kepala peserta.

5)

Sikap

permulaan: peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan

berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan

menghadap ke arah kepala.

6)

Gerakan:

dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta meloncat ke atas

sampai dengan mencapai sikap tergantung siku tekuk, dagu berada di atas

palang tunggal.

7)

Pencatatan

hasil: Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta

untuk mempertahankan sikap tersebut di atas, dalam satu satuan waktu detik.

Catatan:

Peserta yang tidak dapat melakukan sikap di

atas dinyatakan gagal, diberi nilai 0 (nol)

Kelas VIII SMP/MTs

210

3. Baring duduk 60 detik

a.

T

ujuan: tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan. dan ketahanan otot perut.

b.

Alat

dan fasilitas: 1) lapangan rumput yang rata dan bersih, 2 stopwatch; 3) alat

tulis; 4) alas / tikar/matras jika diperlukan.

c.

Petugas tes

1)

Sikap permulaan:

berbaring terlentang di lantai atau rumput kedua lutut

ditekuk dengan sudut ± 90°

,

kedua tangan kiri dan kanan diletakkan di

samping telinga.

2)

Petugas/peserta

lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki agar

kaki tidak terangka.

3)

Gerakan:

a) gerakan aba-aba “Ya” peserta didik bergerak mengambil posisi

duduk sampai kedua sikunya menempel kedua paha, kemudian kembali pada

posisi permulaan, b) gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat

tanpa istirahat, selama 60 detik.

Catatan:

(1) gerakan tidak dihitung jika tangan tidak berada di samping telinga.

(2) kedua siku tidak sampai menyentuh paha.

(3) mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh.

4)

Pencatatan

hasil: (1) hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan

baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik, (2)

peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini

,

diberi nilai 0

(nol).

4. Loncat Tegak

a.

T

ujuan: tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga

eksptosif

b.

Alat dan fasilitas: 1) papan berskala sentimeter

, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm,

dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka 0 (nol)

pada skala 150 cm. 2) serbuk kapur, 3) alat penghapus papan tulis, 4) alat tulis

c.

Petugas tes: pengamat dan pencatat hasil

d.

Pelaksanaan

1)

Sikap permulaan: a) terl

ebih dahulu ujung tangan peserta diolesi dengan

serbuk kapur atau magnesium karbonat, b) peserta berdiri tegak dekat dinding,

kaki rapat, papan skala berada di samping kiri

atau kanannya. Kemudian,

tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan ditempelkan

pada papan berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

211

2) Gerakan: a) peserta mengambil awalan dengan posisi menekukkan lutut dan

kedua lengan diayun ke belakang. Kemudian peserta meloncat setinggi

mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga

menimbulkan bekas, b) lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau

diselingi oleh peserta lain.

e.

Pencatatan hasil

1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak

2) Ketiga selisihan raihan dicatat

3)

Ambil nilai tertinggi

5.

Lari 1.000 meter

untuk putra, dan 800 meter untuk putri

a.

T

ujuan: tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung peredaran darah

dan pernapasan.

b.

Alat dan fasliltas: 1) lintasan lari 1.000 meter untuk putra dan 800 meter

untuk putri; 2) stopwatch; 3) bendera start; 4) peluit;

5) tiang pancang; 6) alat

tulis.

c.

Petugas tes: 1) petugas keberangkatan;

2) pengukur waktu; 3) pencatat hasil;

4) pembantu umum.

d.

Pelaksanaan

1) Sikap permulaan: peserta berdiri di belakang garis start.

2) Gerakan:

a)

Pada aba-aba “

SlAP”, peserta mengambil sikap start berdiri untuk lari.

b)

Pada aba-aba “Y

A”, peserta langsung menuju ganis finish menempuh

jarak 1.000 met

er.

Catatan:

(1) Lari diulang bilamana ada pelari mencuri start

(2) Lari diulang bilamana pelari tidak melewati garis finish

e.

Pencatatan

hasil: 1) pengambilan waktu dilakukan dan saat bendera diangkat

sampai pelari tepat melintasi garis finish , 2) hasil yang dicatat adalah waktu

yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 1000 meter. Waktu dicatat

dalam satuan dan detik.

Contoh penulisan:

Seorang pelari dengan hasil waktu 3 menit 12 detik ditulis 3”12”.

Kelas VIII SMP/MTs

212

Petunjuk Penilaian

Penilaian tingkat kesegaran jasmani bagi remaja umur 13-15 tahun dilakukan

dengan merujuk pada tabel nilai (untuk menilai prestasi dan masing-masing butir

tes) dan tabel norma (untuk menentukan klasifikasi tingkat kesegaran jasmani).

Tabel Nilai

Tabel 1

Tabel Nilai

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

untuk Remaja Usia 13-15 Tahun Putra

Nilai

Lari 50

Meter

Gantung

Angkat

Tubuh

Baring

Duduk 50

Detik

Loncat

Tegak

Lari 100

Meter

Nilai

5

4

3

2

1

s.d-6,7’

6.8’-7.8’

7.7’-8.7’

8.8’-9.7’

10.4’-dst

16’ ke atas

11-15

6-10

2-5

0-1

38 ke atas

28-37

19-27

8-18

0-7

66 ke atas

53-65

42-52

31-41

s.d 30

s.d-3’04”

3’05”-3’53”

3’64”-4’46”

4’47”-5’04”

5’05-dst

5

4

3

2

1

Tabel 2

Tabel Nilai

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

untuk Remaja Usia 13-15 Tahun Putri

Nilai

Lari 50

Meter

Gantung

Siku Tekuk

Baring

Duduk 50

Detik

Loncat

Tegak

Lari 100

Meter

Nilai

5

4

3

2

1

s.d-7.7’

7.8’-8.7’

8.8’-9.9’

10.0’-11.9’

12.0’-dst

41’ ke atas

22’-40’

10’-21’

3’-9’

0-2’

28 ke atas

10-27

8-10

3-8

0-2

50 ke atas

39-49

30-38

21-29

s.d 20

s.d-3’05”

3’07”-3’55”

3’59”-4’45”

4’59”-6’40”

6’41”-dst

5

4

3

2

1

Tabel Norma

Untuk mengklasifikasi tingkat kesegaran jasmani remaja yang telah mengikuti

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia dipergunakan norma seperti tertera pada Tabel 3,

yang berlaku untuk putra dan putri.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

213

Tabel 3

Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

untuk Remaja Umur 13-15 Tahun Putra dan Putri

No

Jumlah Nilai

Klarifikasi

1.

2.

3.

4.

5.

22-25

18-21

14-17

10-13

5-9

Baik Sekali (BS)

Baik (B)

Sedang (S)

Kurang (K)

Kurang Sekali (KS)

Cara Menilai

1.

Hasil Kasar

Prestasi

setiap butir tes yang dicapai oleh remaja umur 13-15 tahun yang

telah mengikuti tes disebut

hasil

kasar. Tingkat kesegaran jasmani anak tidak

dapat dinilai secara langsung berdasarkan prestasi yang telah dicapai karena

satuan ukuran yang dipergunakan masing-masing butir tes tidak sama.

a.

Untuk butir tes lari dan tes gantung siku tekuk mempe

rgunakan satuan uku-

ran waktu (menit dan detik).

b.

Untuk butir

tes baring duduk dan gantung angkat tubuh, menggunakan satuan

ukuran jumlah ulangan gerak (beberapa kali).

c.

Untuk butir

tes loncat tegak, menggunakan satuan ukuran tinggi (sentimeter)

2.

Nilai

Hasil kasar yang masih merupakan satuan ukuran yang berbeda-beda

tersebut, perlu diganti

dengan satuan ukuran yang sama, satuan ukuran pengganti

adalah “nilai”. Nilai tes kesegaran jasmani peserta diperoleh dengan mengubah

hasil kasar setiap butir tes menjadi nilai terlebih dahulu.

Setelah hasil kasar setiap butir tes diubah menjadi nilai, langkah berikutnya

adalah menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir tes tersebut. Hasil penjumlahan

tersebut

rnenjadi dasar

untuk menentukan klasifikasi kesegaran jasmani remaja

umur 13-15 tahun tersebut.

Contoh Penggunaan Tabel Nilai

dan

Norma

seorang

peserta bernama Sutarno, jenis

kelarnin laki-laki umur 14

tahun, telah melakukan

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia dengan hasil sebagai berikut.

Kelas VIII SMP/MTs

214

FORMULIR TKJI

Nama : Sutamo (Putera/Puteri)

Umur : 14 tahun Nama sekolah :

Tanggal Tes : Tempat Tes :

No

Jenis Tes

Hasil

Nilai

Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

Lari 30/40/50/60 meter*

Gantung: a. siku tekuk

b. angkat tubuh

Baring duduk 30/60 detik*

Loncat tegak

- Tinggi raihan : 198 cm

- Loncatan I : 229 cm

- Loncatan II : 233 cm

- Loncatan III : 230 cm

Lari 1.000 meter

69 detik

... detik

14 kali

28 kali

35 cm

3 mnt 10

dtk

4

4

4

4

5

selisih raihan

223-198 = 35

6.

Jumlah nilai

20

7.

Klarifikasi Baik

1.

Penggunaan tabel nilai

Hasil tersebut di atas pada kolom 3, masih merupaka

n hasil kasar. Oleh karena

itu hasil kasar dan semua butir tes harus diberi nilai, sehingga hasil dari kelima

butir tes itu mempunyai nilai yang seragam. Nilai masing - masing butir tes pada

kolom 4, diperoleh dari Tab & Nilai (Tabel 1).

2.

Penggunaan tabel norma

Untuk

melihat klasifikasi kesegaran jasmani bagi yang telah mengikuti tes adalah

dengan cara mencocokkan jumlah nilai dari kelima butir tes dengan tabel norma.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

215

Penilaian Hasil Belajar

Aktivitas Kebugaran Jasmani

1. Penilaian Spiritual dan Sosial (KI- 1 dan KI- 2)

Penilaian aspek spiritual dan sosial dilakukan dengan pengamatan selama mengi

-

kuti kegiatan pembelajaran. Pengamatan dalam proses penilaian dapat kamu laku-

kan saat melakukan aktivitas kebugaran jasmani. Aspek-aspek yang dinilai meliputi:

kerja sama, tanggung jawab, menghargai teman, disiplin, toleransi. berdoa sebelum

dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran, menunjukkan sikap berusaha secara

maksimal dalam melakukan pembelajaran.

Lakukan pengamatan untuk diri sendiri atau berpasangan, berikan tanda cek (√)

untuk setiap prilaku, dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 4 (Sangat Baik = 4,

Baik = 3, Cukup = 2, Kurang = 1).

Format penilaian (KI-1 dan 2) sikap spiritual dan sosial

No

Nama

Peser-

ta

Sikap Spiritual dan sosial

Jml.

Skor

Ni-

lai

Berdoa

sebelum

dan sesudah

pembelajaran

Sungguh-

sungguh

dalam

pembelajaran

Jujur

Disiplin

Tanggung-

jawab

Menghargai

teman

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Ratna

v

v

v

v

v

v

24

4

2

Dwi

3

Fikrul

4

Dst.

Skor Maks = 24

Nilai = skor perolehan/skor maksimal x 4

2. Penilaian Pengetahuan (KI-3)

Pilihan Ganda

Jawab soal berikut dengan memberikan tanda silang (X). Untuk jawaban yang

benar diberi skor = 1, bila salah diberi skor = 0

1.

W

aktu yang diperlukan untuk latihan kebugaran jasmani bukan atlet adalah ....

a. 20 menit tidak termasuk waktu untuk pemanasan atau pendinginan

b. 25 menit tidak termasuk waktu untuk pemanasan atau pendinginan

c. 30 menit tidak termasuk waktu untuk pemanasan atau pendinginan

d. 25 menit tidak termasuk waktu untuk pemanasan atau pendinginan

Kelas VIII SMP/MTs

216

2.

Untuk menentukan kadar intensitas latihan, khususnya untuk perkembangan

daya tahan kordiovaskuler

, dapat diterapkan Teori Katch dan Meardle yaitu .....

a. 110 - umur

c 230 - umur

b. 220 - umur

d. 250 – umur

3.

Frekuensi latihan untuk mendapat kebugaran paru-paru dan jantung adalah ....

a. dilakukan secara teratur 3 — 5 kali/minggu

b. dilakukan secara teratur 4 — 5 kali/minggu

c. dilakukan secara teratur 6 — 8 kali/minggu

d. dilakukan secara teratur 7 — 9 kali/minggu

4

.

Presentase intensitas latihan untuk mendapat kebugaran paru dan jantung

adalah ....

a. 30 — 45% dari detak jantung maksimal

c

. 75 — 85% dari detak jantung mak-

simal

b. 45 — 65% dari detak jantung maksimal

d

95 — 100 % dari detak jantung mak

-

simal

5.

Gerakan yang benar saat melakukan teknik dasar

push-up

adalah ....

a. menekuk dan meluruskan kedua sikut lengan

c

. menekuk dan meluruskan badan

b. menekuk dan meluruskan kedua kaki

d. meliuk dan meregangkan pinggang

6.

Gerakan yang benar saat melakukan teknik dasar

sit-up

adalah .....

a. mengangkat badan dari posisi telentang

c. mengangkat bahu dari posisi tidur

b. mengangkat pinggul dari posisi duduk

d.

mengangkat pundak dari posisi

duduk

7.

Berikut gerakan latihan kekuatan otot punggung dari posisi badan telungkup yaitu

....

a

b

c

d

Tumit terang-

kat dari tanah

ke depan

Stick meny-

ilang depan

badan Kedua

tumit terang-

kat dari tanah

Pandangan

mengikuti arah

gerakan bola

Kedua len-

gan lurus di

samping badan

Kedua kaki

rapat

Kedua kaki lu-

rus ke belakang

Mengangkat

dada ke atas

dan menurun-

kannya kembali

ke lantai

Berat badan

dibawa ke

samping

Kedua lutut

diluruskan

Kedua tumit

diangkat dari

tanah

Pandangan ke

arah bawah

Berat badan

dibawa ke

depan

Kedua lutut

disilang

Kedua tumit

diputar

Pandangan

ke atas

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

217

8.

Bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan otot kaki adalah ....

a.

naik turun bangku

c meluruskan kedua kaki ke depan

b. mengangkat badan pada palang tunggal

d

. mengangkat kedua kaki dari

posisi duduk

9.

Pendaratan kaki yang benar saat melakukan lompat tali untuk melatih kelinca-

han otot kaki adalah....

a. ujung telapak kaki

c. tumit kaki

b. telapak kaki

d. pinggir telapak kaki

10.

Posisi badan yang benar saat melakukan lompat tali untuk melatih kelincahan

otot kaki adalah....

a.

membungkuk

c. meliuk

b. tegap

d. melenting

11.

Bagaimana bentuk latihan yang benar untuk meningkatkan kelentukan otot

pinggang?

a. melentingkan pinggang dari posisi telentang

b. melentingkan pinggang dari posisi berbaring

c. melentingkan pinggul dari posisi telentang

d membungkukkan pinggang dari posisi duduk

12. Berikut gerakan kayang bertumpu dengan kedua lengan dan kaki yakni ......

a

b

c

d

Tidur telentang

kedua lutut

ditekuk, kedua

lengan di

samping telinga

Pinggang

diangkat ke

atas hingga

melenting

Kedua tangan

dan kaki

diluruskan

Kedua kaki

berdiri terbuka

selebar bahu

kedua lutut

direndahkan

Badan agak

condong ke

depan

Pandangan

mengikuti arah

gerakan pukulan

Berdiri tegak

menghadap arah

pukulan

Kedua lengan

mengepal depan

dada

Saat pukulan

datang dari arah

atas, lakukan

gerakan lengan

ke arah

atas

Berat badan

dibawa ke

depan

Kedua lutut

disilang

Kedua tumit

diputar

Pandangan ke

atas

13.

Arah pandangan mata saat kamu melakukan gerakan kayang adalah .....

a ke depan

c ke belakang

b. ke samping

d. ke atas

Kelas VIII SMP/MTs

218

14.

T

akaran latihan untuk meningkatkan dan daya tahan otot adalah ....

a frekuensi latihan 3 kali/minggu dengan intensitas 70 %

b frekuensi latihan 4 kali/minggu dengan intensitas 75 %

c. frekuensi latihan 5 kali/minggu dengan intensitas 80 %

d. frekuensi latihan 6 kali/minggu dengan intensitas 100 %

15.

Posisi badan yang benar saat melakukan naik turun bangku untuk latihan

kekuatan otot kaki adalah .......

a.

ditegakkan

c. dimiringkan

b. dibungkukkan

d. dilentingkan

Jawaban singkat (Essay)

Jawab soal berikut dengan g benar, dengan deskripsi sebagai berikut :

Skor 4: jika kamu mampu menjawab

empat

jawaban dengan baik

Skor 3: jika kamu mampu menjawab

tiga

jawaban dengan baik

Skor 2: jika kamu mampu menjawab

dua

jawaban dengan baik

Skor 1: jika kamu mampu menjawab

satu

jawaban dengan baik

1. Sebutkan empat faktor yang mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani!

2. Sebutkan empat koponen kebugaran jasmani!

3. Sebutkan empat ciri latihan kelenturan!

4. Sebutkan empat ciri latihan kekuatan dan daya tahan paru dan jantung!

Format penilaian essay (KI-3) , factor kebugaran jasmani, komponen

kebugaran jasmani, ciri latihan kelenturan, ciri latihan kekuatan dan daya tahan

paru dan jantung

No.

Nama

Peserta

Didik

Butir soal

Jml.

Skor

Nilai

1

2

3

4

Faktor

kebugaran

jasmani

Komponen

kebugaran

jasmani

Ciri latihan

kelenturan

Ciri latihan

kekuatan

dan daya

tahan

jantung

paru-paru

1

2

3

4

1 2

3

4

1

2 3

4

1

2

3

4

1

Ratna

2

Dwi

3

Fikrul

Dst.

Skor maks= 16

Nilai = skor perolehan / skor maks x 4

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

219

3. Penilaian Keterampilan (KI-4)

Lakukan perilaku keterampilan dengan berpasangan. Amati gerakan yang

dilakukan teman. Berikan tanda cek (√) pada kolom perolehan skor yang sudah

disediakan, dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 4 (Sangat Baik = 4, Baik =

3, Cukup = 2, Kurang = 1).

Tanda cek (√) tersebut menunjukkan kompetensi yang

diharapkan.

1.

Untuk putra

:

Kekuatan dan daya tahan otot lengan, dada dan bahu dengan

push-up,

a. 20x ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. 15- 19x (Baik = skor = 3)

c. 10 - 14x (Cukup.= skor = 2 )

d. 5 - 9x (Kurang = skor = 1)

2.

Untuk putri

: Kekuatan dan daya tahan otot lengan, dada dan bahu dengan

push-up

,

a. 15x ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. 10 – 14x (Baik = skor = 3)

c. 5 - 13x (Cukup.= skor = 2 )

d. 2- 4 x (Kurang = skor = 1)

3.

Untuk putra

: Kekuatan dan daya tahan otot kaki, dengan naik turun bangku,

a. 30x ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. 25- 29x (Baik = skor = 3)

c. 20- 24x (Cukup.= skor = 2 )

d. 15- 19x (Kurang = skor = 1)

4.

Untuk putri

:

Kekuatan dan daya tahan otot kaki, dengan naik turun bangku

a. 20x ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b .15x (Baik = skor = 3)

c. 10x (Cukup.= skor = 2 )

d. 5x (Kurang = skor = 1)

5.

Untuk putra

:

Kekuatan dan daya tahan otot perut, dengan

Crunch

terbalik

,

a. 20x ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. 15 – 19x (Baik = skor = 3)

c. 10 - 14x (Cukup.= skor = 2 )

d. 5 - 9x (Kurang = skor = 1)

Kelas VIII SMP/MTs

220

6.

Untuk putri

: Kekuatan dan daya tahan otot perut, dengan

Crunch

terbalik,

a. 15x ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. 10 -14x (Baik = skor = 3)

c. 5 – 13x (Cukup.= skor = 2 )

d. 3 - 4x (Kurang = skor = 1)

7.

Untuk putra

: Kekuatan dan daya tahan otot punggung, dengan ekstensi

punggung dari sikap telungkup kedua lengan menangkap bola,

a. 20x ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. 15 – 19x (Baik = skor = 3)

c. 10 - 14x (Cukup.= skor = 2 )

d. 5 - 9x (Kurang = skor = 1)

8.

Untuk putri

: Kekuatan dan daya tahan otot punggung, dengan ekstensi

punggung dari sikap telungkup kedua lengan menangkap bola,

a. 15x ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. 10 -14x (Baik = skor = 3)

c. 5 – 13x (Cukup.= skor = 2 )

d. 3 - 4x (Kurang = skor = 1)

9.

Untuk putra

: Kelincahan otot kaki, bermain lompat tali

a. 1 menit ,20x ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. 1 menit ,15 – 19x (Baik = skor = 3)

c. 1 menit ,10 - 14x (Cukup.= skor = 2 )

d. 1 menit ,5 - 9x (Kurang = skor = 1)

10.

Untuk putri

: Kelincahan otot kaki, bermain lompat tali

a. 1 menit ,15x hitungan ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. 1 menit ,10 -14x hitungan (Baik = skor = 3)

c. 1 menit ,5 – 13x hitungan (Cukup.= skor = 2 )

d. 1 menit ,3 - 4x hitungan (Kurang = skor = 1)

1

1. Untuk putra

: Kelenturan otot kaki, dengan meluruskan kedua kaki sambil

duduk saling menarik kedua tangan !

a. Menahan 20x hitungan ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. Menahan 15 – 19x hitungan (Baik = skor = 3)

c. Menahan 10 - 14x hitungan (Cukup.= skor = 2 )

d. Menahan 5 - 9x hitungan (Kurang = skor = 1)

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

221

12. Untuk putri

: Kelenturan otot kaki, dengan meluruskan kedua kaki sambil

duduk saling menarik kedua tangan !

a. Menahan 15x hitungan ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. Menahan 10 -14x hitungan (Baik = skor = 3)

c. Menahan 5 – 13x hitungan (Cukup.= skor = 2 )

d. Menahan 3 - 4x hitungan (Kurang = skor = 1)

13. Untuk putra

: Kelenturan otot punggung, dengan kayang dari posisi tidur

telentang.

a. Menahan 20x hitungan ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. Menahan 15 – 19x hitungan (Baik = skor = 3)

c. Menahan 10 - 14x hitungan (Cukup.= skor = 2 )

d. Menahan 5 - 9x hitungan (Kurang 1)

14. Untuk putri

: Kelenturan otot punggung, dengan kayang dari posisi tidur

telentang.

a. Menahan 15x hitungan ke atas ( Sangat Baik = skor = 4)

b. Menahan 10 -14x hitungan (Baik = skor = 3)

c. Menahan 5 – 13x hitungan (Cukup.= skor = 2 )

d. Menahan 3 - 4xhitungan (Kurang = skor = 1)

Lakukan bentuk latihan kebugaran jasmani secara berpasangan atau

kelompok:

1.

Gerak

spesifik bentuk aktivitas latihan kekuatan dan daya tahan otot lengan,

dada dan bahu dengan

push-up

!

2.

Gerak

spesifik bentuk aktivitas latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki dengan

naik turun bangku!

3.

Gerak

spesifik bentuk aktivitas latihan kekuatan dan daya tahan otot perut

dengan

crunch terbalik

!

4.

Gerak

spesifik bentuk aktivitas latihan kekuatan dan daya tahan otot punggung

dengan ekstensi punggung dari sikap telungkup kedua lengan menangkap bola

yang dilambungkan oleh teman dari depan!

5.

Gerak spesifik bentuk aktivitas latihan kelincahan dengan bermain lompat tali!

Kelas VIII SMP/MTs

222

6.

Gerak

spesifik bentuk aktivitas latihan kelenturan otot kaki dengan meluruskan

kedua kaki sambil duduk saling menarik kedua tangan!

7. Gerak spesifik bentuk aktivitas latihan kelenturan otot pinggang dengan kayang

dari posisi tidur telentang !

Format penilaian latihan kekuatan dan daya tahan (tangan, kaki, perut, dan punggung)

No.

Nama

Peserta

Didik

Butir soal

Jml.

Skor

Ni-

lai

1

Hasil

2

Hasil

3

Hasil

4

Hasil

Kekuatan dan

daya tahan

otot lengan,

dada dan bahu

Kekuatan dan

daya tahan otot

kaki

Kekuatan dan

daya tahan

otot perut

Kekuatan

dan daya

tahan otot

punggung

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Ratna

v

16 = 4

v

20 = 4

v

16 = 4

v

16 = 4

32

2

Dwi

3

Fikrul

Dst.

Skor maks= 16 + hasil = 32

Nilai = skor perolehan / skor maks x 4

Format penilaian latihan kelincahan otot kaki, kelenturan otot kaki, kelenturan otot

pinggang.

No.

Nama

Peserta

Didik

Kelncahan otot

kaki

Hasil

Kelenturan otot

kaki

Hasil

Kelenturan

otot punggung

Hasil

Jml.

skor

Nilai

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Ratna

v

16 = 4

v

20 = 4

v

16 = 4

24

2

Dwi

3

Fikrul

Dst.

Skor maks= 16 + hasil = 24

Nilai = skor perolehan / skor maks x 4

Penugasan

Lakukan bentuk-bentuk latihan (kekuatan, kelenturan, atau kelincahan)!

1.

Bentuk kelompok masing-masing kelompok enam orang!

2.

Lakukan latihan selama 7 hari di luar sekolah (lakukan secara bertahap)!

3.

Lakukan

pengukuran terhadap hasil latihan kamu selam 7 hari dan catat hasil

tersebut!

4.

Lakukan

analisis terhadap hasil latihan dengan cara mendiskusikan dengan

teman!

5.

Laporkan hasil latihan tersebut pada guru kamu!